Pada tengah malam itu, Bejo dan Cecilia sedang tidur nyenyak di rumah mereka yang mungil tapi indah. Tiba-tiba mereka terbangun karena mendengar suara yang keras. Mereka sangat kaget karena ternyata di depan mereka, berdiri seorang perampok bertopeng.

Perampok bertopeng itu kemudian menodongkan senjata ke Cecilia dan Bejo.

Dengan wajah sangar, sambil menodongkan senjatanya, pertama-tama perampok itu mengancam Cecilia.
"Sebelum aku bunuh, aku ingin tahu dulu nama kamu?"

Sambil gemetar karena merasa sangat ketakutan, Cecilia pun menjawab : "Nan....nan..namm...nama asli saya sebetulnya fatimah... tap..tapp...tapi, setelah pindah ke kota, nan...nan..nama saya jadi cecilia !"

Mendengar nama Cecilia perampok itu kaget dan berkata : "Apaaa ? Namamu Cecilia ? Namamu sama dengan nama ibuku, aku tidak boleh membunuhmu."

Kemudian perampok itu mendekati Bejo.

"Siapa namamu ? aku harus tahu nama setiap orang yang menjadi korbanku," kata perampok tersebut sambil menodongkan senjatanya.

Sambil gemetaran, Bejo-pun menjawab : "Namaku... namaku... Bejo. Tapi kalau lagi keluar malam, orang-orang biasa memanggilku Cecilia..."